Tidak
banyak yang tersisa.
Pembangunan jalan yang mengakibatkan
perusakan hutan bukan hal baru di beberapa daerah di Kalimantan. Pembangunan
jalan telah merusak Taman Nasional Kutai, Hutan Konservasi Bukit Soehato, dan
Hutan LIndung Manggar. Kawasn suaka alam liar ini telah kehilangan hampir
seluruh hutan primer mereka, dan kebanyakan dari taman nasional sudah pernah
terbakar setidaknya sekali.
Proses penghancuran hutan perlahan
akibat dampak manusia sudah berjalan di hutan Sungai Wain, yang juga terancam
dengan rencana konstruksi jalan raya sepanjang tepi selatan.
"Banyak sekali pembalakan liar
berlansung sepanjang jalan, lahan dibuka dengan cepat melalui penebangan dan
pembakaran dan beberapa rumah kecil awal sudah mulai muncul di kedua sisi
jalan. Sebuah proses yang tidak nyaman," ujar Lotha. Meskipun pemerintah
menjanjikan pemantauan yang lebih baik, peningkatan penegakan hukum , dan
perlindungan hutan, "dalam prakteknya, tidak ada kawasan cagar alam
yangberada sepanjang jalan raya provinsi Kalimantan Timur yang tetap
bertahan."
Beberapa jumlah spesies di kawasn
tersebut saat ini, secara global terancam punah. Kucing teluk, kucing kepala
datar, orangutan Borneo, burung Storm's stork, gibbon Borneo, monyet proboscis,
semua terdaftar sebagai Endangered (terancam punah) dalam daftar merah IUCN.
Hutan tersebut juga rumah bagi langur
berdada putih, jenis primata yang sulit dijumpai yang beru difoto pertama
kalinya di tahun 2005. Kebanyakan dari foto yang direkam berasal dari hutan
Sungai Wain.
Bagi Frederikkson, yang mempelajari
beruang matahari, yang dikategorikan 'Satwa Rentan' , proyek pembangunan akan
berdampak buruk pada populasi lokal hewan yang sudah dipelajarinya beberapa
tahun.
"Pembangunan akan lebih mengucilkan
populasi beruang matahari yang kecil dan rapuh, yang juga, sayangnya, maskot
kota Balikpapan sejak tahun 2004. Pembangunan akan menghabisi kawasan tinggal
sejumlah beruang , dan akan meningkatkan penjarahan beruang (melali jerat)
lebih banyak lagi" ujar Frederikkson. "Saya mengestimasikan bahwa
populasi beruang matahari akan berkurang separuh akibat pembangunan jalan ini
dan membuat populasi mereka lebih rentan akan kepunahan yang lebih dini."
0 Response to "Pembangunan Jembatan Di Kalimantan Mengancam Hutan Hujan Tropis, Mangrove Dan Terumbu Karang"
Posting Komentar